·
Golongan
pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
·
Golongan menengah
( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada
ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain.
·
Golongan bawahan
terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang mengurus dirinya
sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin
mereka.
2.
SEGI TIPE LEADERSHIP
·
Manajemen
Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan
kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen
ini mempunyai kelemahan yaitu :
1.
Pengembangan
lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan
tahun.
2.
Penggunaannya
terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang
terbatas.
·
Manajemen
Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan
terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati
dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya
yaitu :
1.
Pengurusan dari pada
hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan
gagal.
2.
Penggantian
pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai
bapak.
3.
Manajemen semacam
itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
4.
Kerja sama atas
dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat
diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
·
Manajemen
sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan
teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.
Penyelenggaraan
pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan
alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari
jumlah- jumlah atau kualitas kerjanya.
Kelemahannya
yaitu :
1.
Manajemen seperti
ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi
secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
2.
Kurang luwas,
memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama
sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
3.
Mempunyai
kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
·
Manajemen ilmiah
adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah
didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang
perlu diambil.
Mempergunakan
metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi
masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer
bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun
dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai
dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar